SEUMPAMA
Seumpama tubuhku, calang tak berhulubalang
Dia akan selalu berusaha menahan kerapuhan
Dari mentari, hujan serta mata angin yang menderu
--tapi ia mendengarmu
Seumpama butir-butir air hujan telah hilang
Ia takkan kugantikan dengan tetesan embun
Yang lirih dan mengalir di sungai hatiku
Seumpama ada jalan setapak, yang tak mau kaulewati
Aku akan lipat dan kusimpan jalan itu
Untuk kutunjukkan nanti,
Ketika aku berada di singgasana Tuhan
Seumpama hati kau telah mati,
Aku berdoa, semoga dia hidup lagi
Asal jangan ketika tanah tlah mencengkeram
Dari segala penjuru
15 Agustus 2017
Tags:
puisi
0 komentar