KETIKA JENDELA TERTUTUP
Ketika Jendela Tertutup
Aku takkan pernah tahu, mana duka mana
bahagia
Karena, sinar matamu tak mampu kucerna
Apalagi kupandang dengan mata telanjang
Ketika Jendela Tertutup
Engkau takkan pernah tahu, mana cinta
mana benci
Karena, engkau tak mampu memandangiku
Apalagi mencerna hatiku di balik kaca
jendela
:: Sebab cinta harus mengabai
:: Karena cinta harus mampu lebur
;Tanpa bayang dan tanpa penghalang
Sebab di situlah letak keagungan cinta
Suatu pagi, di sudut taman bunga
merekah jingga merenda aksara
aku tulis sajak untukmu yang tak mampu
kueja
tak panjang tapi terpias selarik rindu
dan abadi
Ketika jendela terbuka
suam telah hilang, angin menghembus di
seluruh ruangan
meriap mengerjap bagai awan purba
syahdu pilu serta rindu menjadi satu
Ketika jendela terbuka
kemarau hilang panas menggantang
berganti gigil
seperti pagi yang bersama embun
;di sudut-sudut kamarmu
:: Nanti, kalau Jendela itu mampu
kubuka
Probolinggo, 23 Maret 2014
Tags:
puisi
0 komentar