CERITA SENJA


Di antara sepi dan sunyi yang membuat luruh beberapa semangat untuk menulis tentang pagi yang kemarin sempat terbersit dalam otak yang sudah tak lagi muda. Aku menemukan selembar kertas teronggok di bawah meja kayu sebelah selatan peraduanmu bertuliskan sebuah kalimat yang singkat dan tak mudah kumengerti.“Can I FIND you again? among breezeway unfinished script I wrote?”

Di bawah baris kosong, kuteruskan narasimu agar terpias indah cerita kita yang mulai jingga. Bersama SENDRATARI Jiwa yang tak pernah semu kulukiskan sebuah kalimat nyata, “I am near you, brooded in the maze of your soul, my HAPPINES is waiting for you”

Kekasihku, berikan jiwamu seperti engkau memberikannya dahulu kepadanya hingga kau tepekur dalam lautan cinta semu bersama kapal yang kau kira mampu mengarungi laut keabadian, hingga kau hampir tenggelam dan kelam bersamanya.

Kekasihku, kuberikan janji kepadamu, demi senja yang setia menemani kita. Demi jingga yang sudah mulai berjalan rata menuju peraduannya. Aku akan menggenggam bersamamu, menaikkan layar yang siap untuk menahan terpaan angin kehidupan nanti. Menjaga kemudi berayun sesuai orbit yang digariskan Sang Maha Kehidupan. Memberimu nafas jiwa yang membuat semilir legit menelusup di antara rongga-rongga hatimu yang kuyakin kau tak pernah merasakannya. Hingga engkau akan semakin mengerti, di manakah kasih abadi dan siapakah cinta yang kau cari hingga di sudut-sudut gang tersempit.

Rona Jingga Senjaku, berikan tanganmu untuk kujaga, berikan hatimu untuk kurawat dan berikan jiwamu agar segera kukuburkan bersama hatiku di dalam tanah kehidupan yang sudah kusiapkan untukmu dan untukku bertuliskan nisan kita yang terbingkai merdu.

Untuk Perempuanku yang tak sengaja aku mengenalmu

Tags:

Share:

0 komentar