Kepada Pagi ::
masihkah engkau berkelindan hati?
yang tak pernah selesai hingga terperih?
ah, bukankah sudah kukatakan padamu kemarin malam
tentang sebuah hati yang selalu teramu merdu
tentang seonggok jiwa dalam raga yang terpias syahdu
usah kau hirau embun yang sebentar lagi jatuh
dan segera mati
yang sebelumnya menerima kabar dari angin yang tak pernah jelas
dan pasti akan tergilas
aku menyerah pada waktu dan langkah setapak yang kubangun dengan tergugu
serta kicau burung yang terkadang memekakkan telinga
kecuali jika engkau tak berkelindan hati
lagi
0 komentar