Apa Kabarmu Pemilik Alis Mata Yang Syahdu ?
Rindu,
mungkin ini hanya bisa kutulis dan tak mungkin kusampaikan padamu.
Ketakberanianku mengungkapkan lebih mendominasi, daripada keberanianku
dalam menggoreskan beberapa bait tentangmu.
Penaku
masih jingga, sebab di beberapa waktu hingga saat ini, ia masih ingin
melukiskan melalui sajak yang menguraikan dirimu, kemagisanmu. Aku
yang masih tak bisa menghilangkan rasa ini, tanpa sengaja dan tanpa
jeda. Di ujung-ujung terpencil hatiku, masih terisi gambarmu, pemilik
alis mata yang syahdu.
Sedang
kamu, aku tak pernah tahu kabarmu, walau kita tak pernah terbentang
jarak, tapi jarak antara hati kita yang menjadi pembentangnya.
Terkadang di selarik malam, aku menginginkan layar singkatku terisi
oleh beberapa tulisan tentangmu, yang sangat kurindu.
Hingga
beberapa minggu, aku tak pernah tahu apa yang kau lakukan di sana.
Apakah perkiraanku benar, aku pun tak tahu. Ya, hanya perkiraan.
Perkiraan jikalau engkau telah menjatuhkan sebuah pilihan. Pilihan
yang tak pernah jatuh kepadaku.
Jadi,
apa kabarmu pemilik alis mata yang syahdu?
Probolinggo, 7
Desember 2013
Tags:
puisi
0 komentar