Untuk Pemilik Alis Mata yang sempat aku nikmati
aku ingat, beberapa jam aku sempat menikmatimu,
dalam selaras jalan, antara kotamu dan kotaku
tentang indahnya sebuah lukisan Tuhan
yang sempat kurekam dalam sudut-sudut labirin hati
aku tahu, engkau berbeda
dan kita juga berbeda
engkau pemilik nama dan alis mata yang begitu indah
sedang aku hanyalah seorang laki-laki penikmat senja
ya, senja;
seperti engkau yang selalu kunikmati saban hari
baik di layar singkatku, terkadang di beberapa waktu
dalam layar digitalku
sedang saat ini,
kuakui kebisuanku membuat bunyi tetap sunyi
tentang rindu yang mulai meruar di antara sesak dadaku
tentang cinta yang mulai tumbuh
:: semenjak senja kita lewati bersama
hingga hari ini, ketakberanianku masih mendominasi
daripada kegagahanku dalam menulis selarik sajak tentangmu
;yang selalu terekam dalam pena jingga, milikku
0 komentar