Engkaulah Bidadariku
Yang mulai menelusup syahdu di antara labirin hatiku
Yang meriap mengerjap hingga membuat buncahan sendu
Di dalam jiwaku, yang telah lama tak terisi rindu
Engkaulah peremang senjaku
Yang menggambar sebuah lukisan jingga
Yang membuatku tergugu akan kemagisan parasmu
Hingga aku terkungkung dalam gubuk di padang panjang
::Yang dipenuhi pelbagai warna warni seperti pelangi
Engkaulah embun malam
Yang menetes di selarik daun, meresap dalam pori-pori hati
Membuatku memejam dalam samudra rasa yang tak biasa
Berbentuk rona merah muda terpias anggun di seantero jiwa
Akulah sang malam
Yang selalu sunyi di antara bunyi-bunyi keabadian
Berbentuk rasa yang tersedak sengit di antara nyanyian jiwa
Hingga aku tak bisa merasa, pun tak bisa mendengar
::Kecuali dalam lautan cinta yang mulai menguasai raga dan jiwa
PROBOLINGGO, 8 DESEMBER 2013
0 komentar