TOLOL DAN KETOLOLANNYA


Tanpa ada maksud, tanpa ada rasa. Mungkin ini yang bisa mewakilkan perasaan engkau sahabatku. Sahabat kopiku, sahabat yang jauh karena pekerjaanmu, sahabat yang bisa menikmati kopi bersama tiga bulan sekali.

Jangan sedih sahabatku, mungkin saat inilah tabir terbuka, yang bukan karena keinginanmu, tapi keinginan Sang Pencipta. Tabir yang disingkap ketika kamu mencapai titik nirwana, tabir yang membuat hatimu pilu, tapi inilah yang terbaik.

Sahabatku, teman kopiku, jangan kau ikut tolol dengan ketololannya. Ketololan orang yang telah mendampingimu separuh usiamu. Ketololan orang yang telah mengasuh buah hatimu, entah dengan rindu ataupun dengan enggan. Usah kau ratapi kesedihanmu, lanjutkan hidupmu, seperti matahari yang terus menerangi kita walaupun mendung mengancam. Seperti bulan yang akan terus menyinari malam di kala sang pelaut mengarungi lautan walaupun mendung berarak. Seperti sang pelaut tetap memecah ombak walaupun cuaca sedang tak bersahabat.

Sahabatku, mungkin dia yang dulu mendampingimu sudah bosan, atau mungkin dia tak bisa mengalami pekat bersamamu. Biarkan dia larut dengan ketololannya dan larut dengan keadaan itu. Biarkan dia ada apanya, tidak sama denganmu yang apa adanya. Biarkan dia menjadi kembang yang selalu bingung akan hadirnya kumbang. Biarkan dia berjelaga esok hari karena ketiadaanmu, dan lanjutkan perjuanganmu sahabatku.

Sahabatku, usah kau risau seperti nyanyian sang burung hantu. Buah hatimu pasti suatu saat akan mencarimu. Terus doakan dia kala malam, kala pagi ataupun sore hari. Kuatkan hatimu, jadikan dia semangatmu. Teruskan doamu dan usahamu menggapai cinta buah hatimu sembari engkau mencari cinta lain yang bisa menjadi teman pekatmu dan teman siangmu. Yakinlah sahabatku, mentari pagi esok hari akan membantumu menemukan itu.

Sahabatku, usah kau meratapi ketololannya dan usah kau menjadi seperti dia, mantan teman hidupmu.

Sahabatku, lanjutkan hidupmu dan perjuanganmu, karena hanya itu yang harus kamu lakukan.

Sahabatku, aku mendoakanmu, sebagai sahabat kopimu, sebagai teman kopimu, saat ini, besok ataupun kapanpun.

Sahabatku, selamat mengarungi lautan yang tak bisa kau hindari dan tak bisa kau prediksi.

Selamat berjuang sahabatku.

Probolinggo, 1 April 2013, 08:31 PM ( Dedicated To my coffee friend, Bramantya Agung)

Share:

0 komentar