TENTANG SEBUAH SOFA
Kemarin, telah kuceritakan padamu
tentang sebuah senja yang mengharu biru
dalam pendaran bulan yang sudah tak merah jambu
juga tentang aku yang merindumu
namun kali ini
akan kuceritakan tentang sofa merah
yang pernah membuat kita
tersedak dalam keheningan cinta
dan cita yang luruh dalam kenangan cerita senja
dan sebelum itu
akan kutulis sajak yang terbebat
dalam balutan pena jiwa
tentang pendiksian kita
bukan aku dan kamu
dan sofa merah jambu
titik awal percintaan kita yang tak pernah semu
pun titik akhir kisah cinta yang tak pernah jemu
untuk kuceritakan
dan saat ini
aku tercekat di depan sofa
mengenangmu dan tak bisa menghempas
kenangan yang hadir menelusup buas
dalam sudut terpencil otakku
masih di depan sofa
aku mengenangmu, mengenang kita
cinta yang pernah meremas kita
dan cinta yang tak pernah berakhir
ceritanya...
0 komentar