KURSI TUA
akulah kursi tua
yang selalu setia memangku harapan
tatkala kursi lain enggan
demi sebuah pengakuan
akulah kursi tua
yang tak pernah lelah
menjadi yang terakhir memanjakanmu
demi sebuah kebahagiaan tak semu
dalam malam mencekat
beranjak pagi pelan dan senyap
aku masih mau menemanimu
untukmu yang memuja rindu
demi sebuah keabadian
aku tetaplah kursi tua
yang akan terus berjuang menjagamu
karena nalurimu adalah naluriku
dan akulah sang pelengkap hidupmu
Probolinggo, 4 Juli 2013
0 komentar