MENJEMPUT KEYAKINAN


“Tit Tot Tit Tot” kupencet terompet kecil tanda aku mulai menjajakan daganganku. Yah, hari ini aku memulai hidup baru. Berbeda seratus delapan puluh derajat dengan hidupku sebelumnya, sebagai pengusaha tempe yang sukses dan diperhitungkan di kota ini.

Dulu, aku sanggup mempekerjakan sekitar 500 karyawan, dan produksi pabriku sudah tembus di seluruh kota di propinsi ini. Dengan omset di sekitaran 200 jutaan perbulan membuatku hidup bermewah-mewah. Dan ini yang membuatku lupa. Lupa kulit seperti kedelai yang setiap hari dulu kukuliti saat merintis usaha dulu.

Hingga pagi ini, sebab kesadaran akan kesalahanku membuat hancurnya usaha yang kubangun hampir sepuluh tahun, aku mulai semuanya dari nol. Dan tentunya kumulai dengan usaha berbeda, tak mungkin kulakukan dengan usaha yang sama sebab sudah terlalu kelam namaku, khususnya nama perusahaanku.

Dengan tegap kujajakan sambil mendorong rombong ini, alat menjajakan daganganku. Dalam hati aku yakin, “aku pasti bisa menjalaninya setelah apa yang telah kualami”. Ya, hari ini, detik ini aku mulai berdagangan makanan kesukaan anak-anak kecil, pentol yang kujual perbiji seratus rupiah.

Dan sangat kuyakini, Aku Pasti Bisa

Diikutkan #FF2IN1 @nulisbuku 16 Oktober 2013 TEMA KEDUA

Share:

0 komentar