ELANG TUA
terlihat dari kedua matamu
menusuk tajam kepada dunia
duniaku,duniamu dan dunia kita
dulu
tapi...
entah kapan atau nanti
musim semi milikmu telah berakhir
bersama angin tua yang selalu mengekormu
karena ia memang memujamu
mungkin...
dalam malam taram temaram esok hari
kau akan dijemput oleh punggawa langit
karena hadirmu telah usai
di sini
berikan pada kami
tongkat yang dua dekade kau rawat
serahkan pada kami
nampan-nampan yang dulu kami percayakan padamu
untuk kami berikan
kepada Elang muda yang pasti akan muncul
saat pagi menjelang
tapi kau harus tahu
engkau masih tetap Elang Tua kami
*duapuluhsembilan nanti
Tags:
puisi
0 komentar