KOMPETISI CINTA
Senja masih cerah, merah jingga terlihat di kaki langit. Tapi jiwaku,
masih merona tak jelas. Aku bimbang, apakah harus kuikuti kompetisi
ini? Haruskah aku bersaing dengan sahabatku sendiri demi mendapat
cinta perempuan yang hampir sepuluh tahun berada di tengah-tengah
kami?
Apakah aku harus terus mengejar nirwana itu? Atau mungkin aku
berhenti di sini? Jika aku terus, kemanakah nasib persahabatan ini?
Sedang jika aku berhenti, aku takkan kuat menahan ombak yang selalu
hadir di setiap sudut jiwaku, sebab cinta telah membiusku.
Tak terasa sudah berjam-jam aku di tepian laut, berharap sang senja
memberiku petunjuk demi jiwaku menjadi tegak memutuskan langkah.
Hingga senja meninggalkanku, aku masih tak bisa mendapatkan
kepastian.
Terpejam aku, tiba-tiba telingaku terbisik oleh malam. “Ini
hidupmu, terjang gejolak, karena Tuhan memilihmu untuk mencintainya”
Tepekur aku dalam pelukan malam, aku
masih bimbang, Terus atau berhenti?
Ditulis untuk Lomba #Cermin oleh @bentangpustaka
Tags:
FlashFiction
0 komentar