KUSIR - KUSIR BUDIMAN
Bagaimana kabarmu hari ini?
Capek, lesu, letih atau sekedar sakit
sedikit di sebelah pinggang?
Lekaslah kau cari tukang urut
Tapi ingat, jangan kau cari yang plus
Karena jikalau itu terjadi, sungguh
Ternyata selama ini jiwa kalian
tertudung semu
Itupun jika kami dapat melihatnya
Melihat, itu yang selalu kami lakukan
Bukan hanya melihat dengan mata kepala
kami
Bukan pula dengan melihat adegan film
lima centi
Ataupun gambar-gambar yang kemarin
kalian naikkan
Karena kami melihat dengan jiwa
Dzat yang takkan mudah terlihat dengan
mata kasar
Tempat mimpi dan keabadian kami
bersemayam nyata
Dan terkadang sedikit kami titipkan
pada kalian
Sedikit saja, ingat se di kit saja!
Kalian memikul mimpi kami
Kalian memikul cita kami
Dan terkadang lagi, kalian memikul rasa
kami
Dan masih sedikit saja
Kusir-kusir budiman
Ingatlah, tali temali penghela kuda
hanya satu
Kalian boleh berebut, tapi jangan lupa
Hanya saat kami mengelilingi kereta
kuda yang memang hampir lapuk
Jikalau ternyata salah satu kalian
telah mendapat takdir sang nasib
Untuk memegang tali dan menjalankan
kereta
Yang lain jangan saling menggembosi
Karena kalian semua bukanlah pemalak
yang mangkal di terminal
Kemarin malam
Naiklah bersama, dan ajaklah kami
Karena itu lebih baik dan lebih
terhormat
Pun akan kami hormati
Wahai kusir-kusir budiman
Di pundakmulah kami berharap
Di dadamulah kami bersandar
Dan pada tangan-tangan bersih kalianlah
Kami menunggu
Tentang pekerjaan kami
Tentang perut kami
Tentang sekolah kami
Dan yang terpenting tentang kebahagiaan
kami
Yang tak semu dan jangan kau buat semu
kemudian
Untuk kusir-kusir budiman
Bersatulah
Karena harapan kami masih ada dan akan
terus ada
Agustus 2013 ( Untuk Kotaku Tercinta )
Tags:
puisi
0 komentar