PROBOWANGI
Maaf, hanyalah pertanyaan untuk
meyakini
karena sesuatu yang wangi
berada dalam jiwa – jiwa
bukan pada sapi yang kemarin kau kuliti
aku tahu
dan semestinya semua orang tahu
hari ini hari merdeka
entah siapa yang berkata itu
kamu atau mereka, entah siapa lagi
dan aku juga tahu
nanti di tanggal dua puluh sembilan
kamu menggelar pesta besar berarak-arak
yang pasti bukan pesta lajang
ataupun pesta janur kuning melengkung
di pojok-pojok gerbang
tapi hanyalah pesta derik kaki kuda
pembawa panji
yang sesaat kemudian turun karena musim
semi sudah berakhir
dan terganti musim kemarau
berkepanjangan
aku hanya mengingatkanmu sahaja
agar engkau ataupun mereka tak
bereuforia
dalam selasar hujan yang hanya sesaat
kau cipta
kemudian kau tandaskan berbentuk siang
yang terik
dan malam yang hanya berteman jangkrik
tanpa kesejukan
pun jua hanyalah saran di antara angin
yang datang hanya dalam masa ranum
tapi jangan tak kau hirau karena
membuatmu gigil
karena selain itu ada titik mutiara di
antara gubuk-gubuk perdu
yang harus kau dengar dengan saksama
aku hanya ingin
menjagamu dalam bulir-bulir merdu
bersenandung temaram
menuntunmu melewati sungai yang dalam
tak beriak
agar bisa kau arungi derasnya air hujan
yang mengucuri kali
yang tak teratur kemana ia bermuara
jangan kau gempitakan pestamu pestaku
dan pesta kita
pun tak perlu kau riuh dan pesta pora
apalagi menghujat teman-teman
sepanggungmu
karena hakikatnya, kita masih dalam
anggota tubuh yang sama
suruh anak-anakmu berdiam diri
tak perlu mereka menderu dengan knalpot
yang sudah mereka lebarkan
apalagi menghalangi kami berjalan
menikmati senja
biasa sajalah
karena sesuatu yang tak biasa pasti
lambat laun binasa
apalagi berlebih-lebihan seperti anak
kecil yang baru mengenal dunia
Probowangi
aku akan terus menjaga dan
menghormatimu
jikalau engkau membiasakan diri
untuk hidup sederhana
sederhana dalam berpesta
dan sederhana dalam berucap
apalagi sederhana di atas podium
kewibawaan
karena hakikat Merdeka
adalah kesederhanaan
Probolinggo, 17 Agustus 2013 (untuk
kotaku tercinta, selamat berpesta di tanggal dua puluh sembilan)
Tags:
puisi
0 komentar