UNTUK PEREMPUANKU
Kekasihku
Kemarilah, kuingin bisikkan kata
dalam suram malam berteman jangkrik kelam
yang tak sempat kuucap malam kemarin
sebab bibirku yang tak sempat bersuara
sebab bius ayu wajahmu menudungi jiwaku
Perempuanku,
sebelum kematian menjemputku dalam tangan Izroil
sebelum kafan putih membaluti jiwaku
dan sebelum liang kubur ditutup oleh batu nisan keabadian
Aku ingin,
kau dengarkan selasar kata yang telah tertoreh dalam jiwaku
entah kau jawab esok atau kapan nanti
yang terpenting bagiku, jiwamu memahami jiwaku
Aku ingin,
kau rasakan selimut hati yang telah kusiapkan untukmu
menjagamu dalam gigil sebab sang malam menghembusmu
menemanimu dalam peraduan yang memang sudah rapuh
Izinkan aku memeluk ragamu sebelum usang membunuhmu
hingga aku terbiasa dengan kemagisanmu
memapahku dalam gurat kesedihan
ataupun aroma kebahagiaan yang telah menjangkitiku
Dengarkanlah, perempuanku
hanyalah sulam jiwa yang terpagut cinta
yang bisa kuberikan padamu
bersama pagi yang menelusup dalam jiwamu
bersama siang yang membakar rongga kehidupanmu
bersama senja yang memerahkan langit jingga yang tak semu
bersama malam yang sunyi terhempas oleh alunan burung hantu
aku ingin kita saling bertukar rasa
dan juga asa yang telah kita janjikan dahulu
sebelum keberangkatanku pada Sang Ilahi
sebelum namaku tertoreh di batu nisan putih
aku ingin menjadi tudung jiwamu
sekarang hingga nanti
Probolinggo, 25 Agustus 2013
0 komentar