Kepada Pagi

masihkah kau ingat embun kemarin?
semoga dia datang hari ini,walau siang pasti akan membunuhnya
karena aku suka pagi yang selalu bersiluet manja
bersama embun yang menggunung utuh terlipat syahdu

dan karena aku suka pagi
kau lihat pucuk bunga yang rekah menyesat mata?
laksana mahligai yang tak putus untuk kita sesap
karena madu telah mengalir di antaranya

dan kau tahu aku?
akulah kumbang dan dialah bunga yang selalu aku hinggapi untuk kutinggali

Tags:

Share:

0 komentar