BEBERAPA KISAH PAGI YANG TERLUPA
Pagi, menggigil sunyi, laksana tembikar
tak jadi
Selaksa embun sembilu daun, masih bisu
Entah esok atau kapan nanti aku tak
tahu,
Akankah lembar-lembar daun bisa
kukumpulkan lagi?
Ricik kali di pagi buta
Membentuk jalan setapak yang tak tentu
arah
Entah muara ataupun antah berantah
Mungkin laut atau hanya berhenti di
tepian
Yang kutahu,semua takkan bisa
memudarkan asa yang masih belum langsai
Disini::
Sendratari di musim kemarau; yang
mereka ciptakan
Membentuk adegan-adegan yang
tersembunyi, di pagi hari
Seperti yang pernah kita karang dulu,
entah
Apakah narasi bahagia ataupun senja
jelaga
Yang kutahu, kita berpeluk bersama awan
bersama kelam
Menjaga api untuk tak padam, sebab
angin
Kehidupan terkadang meniup gagah
Dan ingin kuulang
Dengan lembaran baru cerita baru
Tapi masih dengan buku yang sama
Bernama aku dan kamu
Dan kisah itu,
Kisah pagi yang terkadang gigil
Terkadang pula di larik-larik embun
Kutitipkan sedih dan luka
Karena tak ingin kau membaca
Hingga merasuk masuk ke dalam jiwamu
Karena kuingin hanya bahagia yang
tergambar
Antara cerita kita cerita manja
Kemarin pagi::
Dan beberapa pagi yang terlupa
Kuingin kita meneruskan kisah
Bersama::
Probolinggo, Akhir September 2013
Tags:
puisi
0 komentar