PADA BARIS-BARIS YANG SEDERHANA
Pada baris-baris yang sederhana
penaku pernah mengeja namamu di balik
kerinduan yang pernah kita gugu
dalam lembar-lembar yang sudah lama
rapuh
untuk sebuah diksi dan distraksi yang
bisa engkau pahami
pada baris-baris yang sederhana
tertulis perempuan yang telah
melahirkan namamu dalam wujud paras yang aku gilai
yang tak memberiku pilihan dan
membatasi penaku bergerak ke lembar-lembar berikutnya
dan membuat langkahku terderak tanpa
syarat
pada baris-baris yang sederhana
dia tak pernah tahu, narasi yang kita
ciptakan di lembar pertama
hingga saat ini aku tak bisa menghitung
berapa lembar yang telah kita buat
karena kuhanya tahu, penaku masih akan
bergerak hingga lembar terakhir
yang akan tercipta pada penghujung
umurku, senja nanti
pada baris-baris yang sederhana
kuingin gantikan seperti lelaki yang
menjagamu sejak matahari terbit
kumau tanpa janji tapi dengan hati
menjagamu dalam wujud keabadian
walaupun lelaki itu menghadangku dengan
meretas jalan kita
pada baris-baris yang sederhana
tetap akan kutulis sebuah sajak cerita
kita
entah bahagia ataupun kelam terangkai
dalam wujud cinta
ataupun air mata dan narasi indah yang
menghiasi bait-bait kita
pada baris-baris yang sederhana
biarkan aku membawamu pergi
dan biarkan aku membawamu pergi
menuju singgasana hati
Probolinggo, 18 September 2013
Tags:
puisi
0 komentar