Pada kata yang tak begitu panjang
Aku tak sempat menuliskan apa yang tebersit dalam pena jiwaku
Tentang sesuatu yang tak semu
Antara aku dan kamu yang telah lama bersua dalam rasa
Pada kata yang tak begitu panjang
Tergugu di antara lembar-lembar yang sederhana
Terpias anggun dalam larik-larik yang tak sempat aku tulis
Bahwa ada HARAP dan impian yang ingin menjadi nyata
Pada kata yang tak begitu panjang
Peduli jarak dan waktu yang menghadang antaranya
Hingga kamu menyerah di ujung penantian yang kau anggap semu
Aku masih akan kembali menjemput separuh labirin jiwaku, padamu
Pada kata yang tak begitu panjang
kuingin katakan padamu tentang sebuah rasa
yang membuncah di antara panggung-panggung dan padang panjang
tentang hati yang tak ingin menghilang semu
ataupun air mata yang mewarnai di antaranya
Pada kata yang tak begitu panjang
mengertilah tentang menggigilnya jiwaku dalam kesendirian membentang
tersedak senja yang memang sudah tak lagi jingga
sebab raga yang tertahan untuk bersama
Pada kata yang tak begitu panjang
Tunggulah janjiku, untuk bersamamu meniti setapak yang dulu pernah kita impikan
Biarkan aku membawamu pergi
Dan biarkan aku membawamu pergi
Pada kata yang tak begitu panjang
tertulis aku dan kamu yang segera tergantikan
oleh kata “kita” yang sangat kurindukan merdu dalam malam temaram
Probolinggo, 22 September 2013
0 komentar